Senin, 29 April 2013

CERPEN


Festival Musik Sekolah
Hari ini suasana sekolah terlihat berbeda. Beberapa anak bergerombol di beberapa tempat. Begitu pula di depan kelasku. Akhirnya, aku ikut berdesakan untuk mencari tahu. Ternyata ada pengumuman akan diadakan Dhamysoga Music Festival atau yang disingkat DMF. Ya, acara ini merupakan acara tahunan disekolahku, SMAN 5 Malang. Ajang untuk menampilkan bakat dalam bermusik.
Jam istirahat telah berakhir, aku segera masuk ke dalam kelas dan duduk di bangku biasanya, di pojok kanan depan. Tidak ada guru yang datang, anak-anak sibuk bergurau. Kemudian terdengar suara yang mengalihkan perhatian anak-anak.
Teman-teman, minta perhatiannya sebentar”, suasana mulai hening ketika Dica berkata cukup keras. “Sebentar lagi bakal diadakan DMF, siapa disini yang berminat untuk membentuk band sebagai perwakilan kelas?”, lanjutnya.
Suasana pun berubah menjadi ramai, setiap anak memberikan pendapatnya dan mengajukan diri. Aku melirik sejenak, beberapa nama sudah tercatat dipapan tulis.
Nadia nadia..”, terdengar namaku disebut-sebut.
Aku diusulkan untuk ikut. Sempat ragu sih awalnya, tapi tak apalah. Akhirnya terbentuklah dua band. Band pertama The Questioner beranggotakan Clarina sebagai vokalis, Dica dan Aldi sebagai gitaris, Dimas sebagai bassis, dan Rizal sebagai drummer. Band kedua One Hour beranggotakan Saskia dan Puri sebagai vokalis, Aldi dan bagus sebagai gitaris, aku sebagai bassis, dan Rizal sebagai drummer.
Keesokkan harinya, perwakilan setiap band diminta untuk mengikuti Technical Meeting dan mengambil undian urutan tampil untuk DMF nanti. Aku dan Saskia datang sebagai perwakilan. Tadaaa.. Kami dapat urutan nomer 1 dan 9. Tidak terlalu baik.
Beberapa hari kemudian, kami mulai menjadwal latian rutin. Setiap band diwajibkan menampilkan dua lagu untuk DMF nanti. Hari ini kami memulai dengan latian dasar. Latian kedua, kami mulai mencari studio musik. Memang banyak studio musik di Malang. Tetapi tentu saja kami mencari tempat yang nyaman. Latian ketiga dan keempat cenderung sama. Di hari kelima kendala mulai muncul. Kami sempat direpotkan dengan beberapa studio musik yang penuh. Akhirnya latian kelima ini dibatalkan dan diundur esok hari.
Tidak semulus yang diharapkan. Masalah lainpun muncul. Latian akan dimulai, tetapi Rizal tidak juga datang. Akhirnya kami memulai latian tanpa Rizal. Selang setengah jam kemudian, barulah Rizal datang. Anak-anak terlihat kesal dan menghela napas. Tapi tak apalah, kami melanjutkan latian.
Keesokkan harinya kami sudah datang di studi musik tempat biasa kami latian, kecuali Rizal. Lagi-lagi dia terlambat datang. Akhirnya kami memulai latian tanpa Rizal lagi. Kami sempat menghubunginya, tetapi percuma saja tidak ada jawaban. Tentu saja kami kesal. Sekitar 15 menit kemudian Rizal datang.
Maaf telat, tadi aku ada urusan sebentar”, ucap Rizal.
Yawes, jangan diulangi datang telat lagi ya zal. Ayo dilanjutin latiannya”, sahut Saskia.
Kami melanjutkan latian. Permainan musik kamipun berangsur membaik. Satu lagu sudah sempurna. Nah, kami baru ingat kalau ada satu lagu lagi yang belum rampung. Tentu saja kami panik. Kami langsung mencoba lagu kedua. Untungnya kami sudah tahu dasarnya, jadi tidak terlalu rumit.
Hari ini bisa dikatakan gladi bersih, karena hari ini adalah latian terakhir kami. Kami mencoba lagu pertama dan kedua secara bergantian. Lagu keduapun terdengar berangsur membaik. Kami cukup lega.
Tibalah saat yang ditunggu-tunggu. Hari ini sekolah tampak sibuk menyiapkan panggung untuk DMF yang akan digelar nanti sore. Sepulang sekolah, kami langsung ke rumah Dica untuk mempersiapkan diri. Cuaca cukup tidak bersahabat hari ini. Hujan rintik-rintik mulai mengguyur kota Malang. Akhirnya, kami tetap pergi ke sekolah dalam kondisi hujan seperti ini.
Setelah sampai di sekolah, suasana masih belum terlalu ramai. Kamipun menuju ke kelas. Sekitar 15 menit kemudian, kami mulai panik. Bagaimana tidak, sebentar lagi The Questioner akan tampil tetapi Rizal belum datang. Bunyi jarum jam yang terus terdengar, semakin membuat kami kesal. Beberapa kali kami mencoba menghubungi, tetapi percuma saja tidak ada jawaban. Selang beberapa menit kemudian, Rizal datang. The Questionerpun segera menuju aula MGMP untuk pengarahan.
Mari kita sambut band pertama, ini dia The Questioner”, sambut salah satu MC.
Seluruh siswa yang sudah hadir ikut tenggelam dalam permainan musik mereka. Mereka menampilkan yang terbaik sebagai band pertama. Penampilan band-band terus berlanjut, hingga tidak terasa ini sudah band yang kedelapan. Itu artinya band kami One Hour akan tampil berikutnya. Sama seperti The Questioner, kami segera menuju aula MGMP sebelum tampil unutk mendapat pengarahan.
Mari kita sambut One Hour”, sambut MC dengan riang.
Kamipun segera naik keatas panggung. Meskipun aku sudah pernah tampil diatas panggung, tetapi situasi seperti ini tetap membuatku grogi. Teman-teman yang lain terlihat bergerombol di depan panggung untuk melihat penampilan kami. Kamipun menunjukkan hasil dari latian kami selama ini. Dua lagu telah kami tampilkan dengan maksimal.
Turun dari panggung, aku menghela napas lega. Bahkan sangat lega. Aku segera berkumpul dengan teman-teman yang lain untuk melihat penampilan band selanjutnya. Aku begitu menikmati setiap lagu yang ditampilkan.
Malam mulai larut, ini artinya pemenang DMF akan segera diumumkan. Aku dan teman-teman segera merapat dan mendengarkan dengan saksama pengumuman itu. Ya, pemenangnya rata-rata adalah kelas XI dan XII. Tetapi aku tidak kecewa. Aku dan teman-teman sudah berusaha, berdoa, dan menampilkan yang terbaik. Itulah yang terpenting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar